Jakarta -
Buku ini tergolong tipis untuk mengisahkan sosok Elisa Lumbantoruan nan begitu kaya pengalaman. Namun dari kitab 'tipis' nan ditulis Riniwaty Makmur ini setidaknya menyajikan sederet nilai-nilai alias prinsip hidup nan layak dipetik oleh para professional maupun orang awam sekalipun. Sebab Elisa mendedahkan nilai alias prinsip tersebut merujuk pengalaman pribadinya langsung, bukan semata-mata dari teori manajemen nan rumit.
Dari perjalanan hidupnya saat remaja, Elisa nan lahir di Siborong-borong, 19 Juli 1960 menginsafi untuk tidak mudah menyalahkan pihak lain. Beradaptasi dengan lingkungan dan menerima realita adalah sikap paling realistis sembari berupaya memengaruhi dan mengubah lingkungan ke arah nan kita inginkan, daripada menimpakan kesalahan kepada pihak lain.
Ketika pembimbing di sekolahnya jarang masuk, dia menerima kondisi tersebut sembari memacu diri untuk mandiri. Lebih banyak belajar sendiri, bukan malah kemudian bolos. Itu pelajaran pertama dari Elisa nan kemudian dia terapkan selama menjadi seorang professional. Sebagai Sarjana Matematika dari ITB, Elisa lebih banyak berkecimpung di bagian Teknologi Informasi (TI). Namun saat di Garuda, ada masanya ketika pada 2010 dia tiba-tiba kudu beranjak dari Direktur Strategi dan TI menjadi Pelaksana Tugas Direktur Keuangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penugasan ini sangat menantang lantaran saya tidak mempunyai latar belakang pendidikan dan pengalaman di bagian pengelolaan finansial korporasi. Saya hanya pernah mengikuti training finansial untuk orang nan bekerja di bagian bukan keuangan," ujarnya.
Tentu Elisa tidak menyerah dengan kead...