CNN Indonesia
Senin, 24 Jun 2024 20:55 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Mantan Perdana Menteri Israel Ehud Barak mengatakan satu-satunya langkah untuk mengembalikan sandera nan ditahan Hamas yakni dengan mengakhiri agresi di Jalur Gaza Palestina.
Pernyataan Barak itu muncul menanggapi rencana militer Israel nan bakal terus menekan Hamas usai negosiasi pembebasan sandera buntu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu-satunya langkah untuk mengembalikan penduduk Israel nan ditahan di Gaza adalah mengakhiri perang," demikian laporan Middle East Monitor (MEMO) mengutip pernyataan Barak, Senin (24/6).
Barak juga menyebut Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri nan "gagal" dan menyebabkan kehancuran strategis bagi Israel.
Selain itu, dia menyerukan pencopotan Netanyahu dari bangku kekuasaan dengan segala cara.
Israel bergolak usai pasukan Netanyahu melancarkan agresi ke Palestina pada Oktober 2023. Belakangan ini, bentrok di tubuh pemerintahan juga kian runcing.
Pekan lalu, menteri kabinet perang Benny Gantz mundur dari kabinet. Kemunduran ini menjadi pukulan telak bagi Netanyahu di tengah dorongan pembebasan sandera.
Langkah Partai Gantz, Partai Persatuan Nasional, berasosiasi koalisi membikin Netanyahu meraih legitimasi domestik di mata publik Israel.
Para pengamat mencatat tanpa Gantz dan mitra-mitranya, pemerintah Israel bakal kehilangan pengaruh dalam negeri lantaran hadapan partai politik.
Beberapa hari setelah itu, Netanyahu membubarkan kabinet perang.
Tanda-tanda internal Israel kian bergolak juga tampak saat Netanyahu menuduh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir membocorkan rahasia negara.
(isa/rds)
[Gambas:Video CNN]