Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) terus berupaya mendorong terwujudnya net zero emission (NZE) di tahun 2060. Bersama Kementerian ESDM, PLN telah membikin rencana untuk mewujudkan NZE di tahun 2060 melalui Green Green RUPTL alias RUPTL hijau.
"Saat ini kami sedang mengembangkan kembali Accelerated Renewable Energy Development (ARED) ke depan di mana pada pencernaan ini kami bakal meningkatkan pencapaian EBT lebih lanjut untuk mencapai sekitar 60 gigawatt di tahun 2060," kata Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PT PLN (Persero) Evy Haryadi.
Sebelumnya, PLN melalui subholding PLN Nusantara Power dengan perusahaan daya asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung Cirata berkapasitas 192 megawatt peak (MWp), di Purwakarta, Jawa Barat.
Evy mengungkapkan melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), porsi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) bakal ditambah hingga 60 Giga Watt (GW). PLN berencana menambah 60 GW pembangkit berbasis EBT sampai 2040 alias porsi penambahan pembangkit hijau mencapai 75%. D
"Saat ini PLN sudah mempunyai rencana untuk gimana kita mencapai Net Zero Emission di tahun 2060. Kami berbareng Kementerian ESDM sudah set up Green RUPTL nan sudah ada sampai saat ini. Dan saat ini kami sedang mengembangkan kembali Accelerated Renewable Energy Development (ARED) ke depan, di mana pada perencanaan ini kami bakal meningkatkan pencapaian EBT lebih lanjut mencapai sekitar 60 gigawatt di tahun 2060," paparnya.
Sebagai informasi, Pembangunan PLTS terapung Cirata menjadi nan terbesar di Asia Tenggara dan ketiga terbesar di dunia. Pembangunan PLTS ini pun menuai apresiasi dari ...