Dolar Hajar Terus Rupiah, Industri Manufaktur Bisa Babak Belur

Sedang Trending   by: Dewi Lestari 5 bulan yang lalu

Jakarta -

Nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar AS. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai industri manufaktur bakal menjadi salah satu sektor nan paling terdampak lantaran perihal tersebut. Apa alasannya?

Direktur Eksekutif INDEF, Esther Sri Astuti mengatakan, bahwa industri manufaktur bakal merasakan akibat besar lantaran kebanyakan bahan baku nan berasal dari luar negeri. "Karena nilai tukar Rupiah terhadap dolar terdepresiasi, sehingga industri manufaktur nan menggantungkan diri pada bahan baku impor bakal sangat terdampak," kata Esther dalam agenda Seminar Nasional Kajian Tengah Tahun INDEF 2024: Presiden Baru, Persoalan Lama di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024).

Walhasil, Esther berpesan agar pemerintahan mendatang dapat menjaga stabilitas rupiah dan memperkuat esensial perekonomian Indonesia. Di sisi lain, dia mengatakan bahwa industri manufaktur juga tertantang lantaran kegunaan intermediasi sektor finansial domestik nan belum optimal. Pasalnya, pemberian angsuran upaya tetap tersegmentasi namalain terbatas pada kalangan dan sektor tertentu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lagipula, dia mengatakan bahwa margin kembang nan ditanggung oleh pengusaha relatif tinggi. Walhasil, beragam perihal ini disebutnya berpotensi menakut-nakuti keberlangsungan suasana upaya di dalam negeri.

"NIM (net-interest margin perbankan) kita tetap relatif tinggi, apalagi ini dengan adanya kebijakan tingkat suku kembang tinggi, nilai tukar sangat volatile, ini jadi beban nan kelak kudu diurai pada pemerintahan presiden terpilih," imbuh Esther.

Meskipun demikian berasas cata...

Selengkapnya
Sumber Konten Bisnis
Author  Dewi Lestari
Konten Bisnis