Jakarta, CNBC Indonesia-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah bakal terus mengawasi pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Dia mengatakan Dolar AS memang sedang kuat ditopang oleh kondisi ekonomi Amerika nan membaik.
"Ya kita monitor saja, lantaran kan terhadap beragam mata uang, US Dolar kuat dan ekonomi US membaik," kata Airlangga di kantornya, Jakarta, Kamis, (20/6/2024).
Airlangga mengatakan sebagai langkah antisipasi, pemerintah sejauh ini hanya bakal memperhatikan pergerakan nilai tukar. Dia mengatakan Bank Indonesia mempunyai otoritas tertinggi untuk menjaga kestabilan nilai tukar.
"Kita monitor saja, lantaran itu BI nan bakal terus memonitor," katanya.
Sebelumnya, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS terus mengalami tekanan. Pada perdagangan siang ini, Rupiah apalagi melemah setelah BI memutuskan untuk menahan suku bunganya di level 6,25%.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,4% di nomor Rp16.425/US$ pada hari ini, Kamis (20/6/2024). Anjloknya rupiah ini berbeda dengan penutupan perdagangan kemarin (19/6/2024) nan menguat sebesar 0,21%.
Sementara DXY pada pukul 14:56 WIB naik ke nomor 105,38 alias sebesar 0,12. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan penutupan kemarin nan berada di nomor 105,25.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Analisa Penyebab Rupiah Lesu, Dolar AS Bisa ke Rp16.000?
(rsa/mij)