Jakarta -
Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dikabarkan bakal mundur jika Mantan Presiden AS Donald Trump terpilih kembali sebagai orang nomor satu di negeri Paman Sam. Isu ini dihembuskan para loyalis Trump, hingga Powell buka bunyi soal berita itu.
Dilansir Reuters, Selasa (16/7/2024), Powell menjawab pernyataan jika dirinya beriktikad menghabiskan sisa masa kedudukan sebagai Ketua The Fed. Ia membenarkan pernyataan tersebut. "Ya," ucapnya singkat, Senin (15/6/2024).
Pernyataan tersebut bisa menimbulkan perselisihan antara Powell dan Trump. Sebab, Powell pertama kali diangkat untuk menduduki bangku Dewan Gubernur The Fed di era Presiden Barack Obama. Namun, Trump nan memilihnya untuk memimpin bank sentral, posisi itu diambil Powell pada awal 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump berbalik menentang dan mencela Powell lantaran meningkatkan suku kembang The Fed pada tahun pertama kepemimpinannya. Trump apalagi sempat mengungkit pemecatan Powell, meskipun para pembantunya menjelaskan bahwa Trump tidak mempunyai kewenangan untuk melakukan perihal tersebut.
Namun saat dikonfirmasi kembali, Powell tutup mulut ketika ditanya jika dia mau memperkuat sebagai Ketua The Fed jika diangkat presiden berikutnya. "Saya tidak punya pendapat apa pun untuk Anda mengenai perihal itu hari ini," bebernya.
Trump telah menyatakan tidak bakal mengangkat kembali Powell sebagai Ketua The Fed. Beberapa loyalis Trump apalagi memperkirakan Powell mundur secepatnya setelah periode kedua kepemimpinan Trump dimulai.
Mantan Kepala Strategi Trump, Steve Bannon, baru-baru ini mengataka...