Jakarta -
Perusahaan jaringan pusat perbelanjaan asal Amerika Serikat (AS), Macy's menyatakan terdapat tenaga kerja bandel nan menggelapkan duit biaya pengiriman namalain ongkir. Kini pihak manajemen tetap menyelidiki kasus tersebut.
Melansir BBC, Jumat (29/11/2024), perusahaan menyatakan mengalami kerugian sekitar US$ 130 juta alias setara Rp 2,07 triliun (kurs 15.920) akibat kasus tersebut. Penggelapan duit ini disebut-sebut sudah melangkah tiga tahun. Gara-gara kasus ini, perusahaan kudu menunda publikasi laporan finansial terbarunya.
Pelaku nan tak disebutkan identitasnya tersebut bekerja untuk mengelola akuntansi pengiriman paket kecil. Manajemen Macy's juga mengatakan bahwa tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja di perusahaan. Meski begitu, perusahaan menyatakan masalah ini tidak bakal memengaruhi pengelolaan kas alias pembayaran vendor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan meyakini pelaku bertindak sendiri dan secara sengaja membikin laporan finansial nan tidak sesuai. Kabarnya, nominal duit nan disembunyikan adalah sebagian mini dari Rp 68,4 triliun total biaya pengiriman perusahaan.
"Di Macy's, kami memberlakukan budaya perilaku etis," kata kepala pelaksana perusahaan Tony Spring.
Penyelidikan internal ini dapat menghalang Macy's untuk memaksimalkan momentum musim liburan akhir tahun. Macy's mengatakan pihaknya berambisi dapat memberikan laporan akhir kepada penanammodal pada tanggal 11 Desember 2024.
"Sekarang, kami bekerja keras untuk menyelesaikan investigasi secepat mungkin dan memastikan masalah ini ditangani dengan tepat. Seluruh kolega kami di perusahaan berfokus pada pelay...