Liputan6.com, Jakarta Gangguan ritme jantung alias dikenal pula sebagai aritmia jantung adalah kondisi medis nan signifikan dengan potensi akibat serius terhadap kesehatan dan kualitas hidup pengidapnya.
Gangguan ini mencakup beragam ritme debar jantung nan tidak normal, dari debar nan terlalu sigap (takikardia) hingga terlalu lambat (bradikardia). Kondisi ini dapat mengganggu kegunaan jantung dalam memompa darah secara efisien.
Kabar baiknya, kemajuan teknologi medis membikin beragam metode diagnostik dan perawatan sekarang tersedia untuk mengelola aritmia dengan lebih baik.
Menurut master ahli jantung dan pembuluh darah RS Siloam TB Simatupang, Profesor Yoga Yuniadi, perawatan aritmia jantung telah mengalami kemajuan pesat berkah beragam metode inovatif nan tersedia saat ini. Pilihannya adalah antara ablasi konvensional dan cryoablation.
“Cryoablation adalah teknik perawatan terbaru nan menggunakan suhu sangat rendah untuk membekukan jaringan jantung nan menyebabkan gangguan ritme. Prosedur ini dimulai dengan pemberian anestesi lokal dan sedasi ringan untuk memastikan kenyamanan pasien,” kata Yoga dalam keterangan pers, Selasa (10/9/2024).
Dia menambahkan, kateter dimasukkan melalui pembuluh darah dan dipandu ke jantung menggunakan teknologi pencitraan canggih. Energi dingin diterapkan melalui kateter untuk membekukan area target, sehingga menghentikan sinyal abnormal nan menyebabkan