Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur membawa tantangan baru dalam pengendalian penyakit menular nan ditularkan melalui vektor seperti malaria, demam berdarah, zika, chikungunya, dan Japanese Encephalitis. Kajian terbaru nan dipublikasikan di jurnal Nature Communications menyoroti pentingnya mitigasi akibat penyakit ini.
Penelitian berjudul 'Mitigating risks of malaria and other vector-borne diseases in the new capital city of Indonesia' dipimpin oleh Associate Professor dari Monash University, Indonesia, Dr. Henry Surendra, berbareng tim mahir dari beragam lembaga internasional dan nasional.
Manajer Program Malaria Nasional, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Dr. Helen Prameswari menjelaskan bahwa meski penularan malaria di IKN telah sukses dikendalikan, akibat tetap ada, terutama bagi golongan pekerja konstruksi, pekerja migran, dan pekerja kehutanan.
"Kementerian Kesehatan berbareng Otorita IKN dan pemerintah wilayah telah membentuk Gugus Tugas Bebas Malaria pada Mei lalu. Kerjasama lintas pengetahuan dan lintas sektor, mulai dari pusat hingga daerah, menjadi kunci utama untuk mengeliminasi akibat kasus malaria," katanya dikutip dari keterangan resmi nan diterima Health Liputan6.com pada Rabu, 11 Desember 2024.